Jumat, 10 Mei 2013

DON’T SHOUT TO ME!!!!




-
-

Suasana ini indah. Sangat indah. Duduk dibawah pohon rindang sambil mendengarkan musik dan akupun memejamkan mataku. Sejuk. Anginpun seolah memanjakanku. Berhembus pelan sehingga menerbangkan helaian rambutku yang kubiarkan tergerai. Damai. Suasana ini seperti di surga. Tidak ada yang menggangguku. Bahkan semut kecilpun seolah takut untuk mengusik ketenanganku. Aku mampu menyunggingkan sedikit senyumanku. Rasanya semua beban yang ada di pundakku seperti terangkat. Tergantikan oleh kedamaian ini. Tapi sebentar, rasanya aku mendengar suara…

“ALEX!”

‘Suara itu terdengar seolah berteriak, tapi pada siapa?’ Aku bertanya pada diriku sendiri.

“AKU TAHU KAU DISANA! KELUAR KAU PECUNDANG MIMPI!”

‘Pecundang mimpi? Siapa yang dia maksud?’

“BANGUN DAN KELUARLAH DARI TEMPAT PERSEMBUNYIANMU ITU. DASAR PECUNDANG BODOH.”

“ALEXANDRIA, KELUAR ATAU KUBUNUH KAU!”

‘Alexandria? Bukankah itu aku? Tapi kenapa dia berteriak padaku? Apa salahku? Dan kenapa dia memanggilku Pecundang Bodoh?’ tolong jangan berteriak padaku..’

-

Sosok yang berteriak itupun membuka pintu sebuah ruangan. Ruangan yang terlihat pengap dan kotor. Ruangan yang tidak seharusnya ditemukan manusia di dalamnya. Ruangan itu tampak seperti sebuah gudang yang terlihat kumuh. Tanpa ventilasi udara dan hanya berukuran sempit.

“SUDAH KUBILANG KELUAR KENAPA KAU TETAP TIDAK MAU KELUAR!”

Sosok itupun menyeret Alexanrdria keluar dari ruangan tersebut. Alexandria hanya menurut sambil terus memainkan pisau dan boneka Cinderella~nya. Tatapan gadis itu Nampak kosong. Penampilan gadis itupun sungguh berantakan. Rambut yang acak-acakan dan ia mengenakan baju yang lusuh dan terlihat kotor. Gadis itu menyanyikan sebuah lagu. Lagu anak-anak. Entah apa maksudnya tapi ia kadang tersenyum sendiri seolah dia mempunyai dunianya sendiri.

“Sekarang giliranmu, hah.. Aku tidak mengerti orang bodoh macam apa yang mau membelimu dengan harga mahal. Kuakui kau memang cantik, namun sayang kau KETERBELAKNGAN MENTAL! Hahaha”

“Paman, jangan berteriak! Nanti Cinderella bangun.”

“Dasar GILA!”

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar