‘Hei setiap orang punya
cerita kan? Namun tentu saja tidak semua patut untuk ditulis. Hanya cerita yang
menarik saja yang perlu ditulis dan dibuku-kan hingga setiap orang dapat
membaca kisahnya. Aku, aku adalah seseorang yang ceritanya pantas untuk ditulis
dan telah dibuku-kan, namun hanya perlu dikenang. Dan, inilah ceritaku….
-
-
“Tika selamat ya kamu berhasil menjadi juara umum
disekolah untuk yang kesekian kalinya”
“Tika, selain cantik kamu juga sangat pintar!”
“Tika, mau ya menjadi pacar~ku?”
-
Tika, Tika, Tika. Hah…
aku sungguh bangga menjadi salah satu temannya. Iya, aku adalah salah satu
temannya. Perkenalkan namaku Sheila dan aku adalah salah satu teman dari Tika
yang hebat itu. Menurut kalian aku berlebihan? Oh tidak, aku mengatakan yang sebenarnya.
Tika temanku itu memang gadis yang hebat. Bayangkan saja, selain cantik Tika
juga memiliki banyak kelebihan. Dia adalah gadis yang sangat pintar. Bagaimana tidak?
Dia adalah juara umum di sekolah selama 2 tahun berturut-turut! Hah.. berbeda
sekali denganku yang hanya masuk urutan 156 dari 200 siswa diangkatanku. Selain
itu dia juga tidak sombong, dia sangat ramah pada siapa pun. Termasuk padaku. Dia
adalah tipikal gadis yang sangat diidamkan para anak lelaki disekolah ini. Hebat
bukan?
~oOo~
Aku bangga, ya aku
memang bangga pada temanku Tika. Aku juga begitu kagum pada sosoknya yang amat
menginspirasiku. Semenjak aku berteman dengannya aku berniat untuk berubah
menjadi lebih baik agar aku bisa sepadan dengan Tika. Aku mulai rajin belajar. Aku
mulai berusaha agar aku bisa mendapat nilai yang bagus. Aku mulai melakukan
segala hal agar aku bisa terlihat sama seperti Tika. Bergaya seperti Tika. Berbicara
seperti Tika. Bahkan hingga cara makan pun aku lakukan seperti Tika.
Aku suka semua ini. Setelah
selama ini aku hanya menjadi gadis nerd teman sang superstar, kini aku berhasil
menjadi sang superstar. Aku bukan lagi gadis biasa, namun aku sudah menjadi
gadis luar biasa. Itu menurutku.
~oOo~
Tak terasa sekarang aku
sudah berada di tingkat akhir sekolah menegah atas. Minggu depan adalah ujian
akhir untuk kelas 3. Kali ini aku semakin berambisi untuk menjadi yang pertama.
Aku ingin bisa mengalahkan Tika temanku, atau mungkin bisa dibilang mantan
temanku. Yah.. karena kepopuleran yang kuterima sekarang hubungan ku dan Tika
mulai mereggang, mungkin karena dia merasa kali ini dia memiliki saingan yang
sepadan dengannya. Haha.. aku sungguh puas melihat tatapan sinisnya terhadapku
tiap kali kita berpapasan. Lihat saja dengan cara apapun aku yakin aku bisa
mengalahkanmu di ujian kelulusan kali ini. Kita lihat saja, sebentar lagi akan ada
sang juara baru di sekolah ini.
-
Ujian
kelulusan kali ini dilaksanakan selama 3 hari. Aku sungguh percaya diri dengan
kemampuanku selama ini. Aku yakin aku pasti bisa mendapatkan nilai sempurna
untuk ujian kali ini. Aku akan melakukan apapun untuk bisa menjadi yang
pertama!
Aku
sungguh terkejut. Kenapa? Kenapa ujian kali ini sungguh sulit? Aku yakin sudah
mempelajari materi ini semalam. Tapi kenapa? Kenapa aku tidak tahu apa
jawabannya? Aku harus bagaimana? Aku tidak mau menjadi yang kedua! Aku tidak
mau menjadi terbaik kalau itu bukan yang pertama! Aku harus melakukannya! Yah aku
harus melihat buku! Aku tidak mungkin mempercayai murid di ruangan ini. Mereka semua
tidak lebih pintar dariku. Aku hanya bisa mempercayai buku panduanku!
“SHEILA!
APA YANG KAU LIHAT DIBAWAH KOLONG MU?”
Brakkk..
Buku
yang kupegang seketika terjatuh. Aku begitu panik hingga tak menyadari aku
menjatuhkan buku yang sedang kupergunakan untuk mencotek.
‘Sstt… jadi selama ini Sheila itu
mencotek?’
‘Pantas saja, aku memang tidak
percaya dia bisa pintar secara tiba-tiba’
‘Tentu saja. Dia itu kan bodoh,
mana mungkin peringkatnya bisa langsung melesat kalau bukan karena mencotek’
‘Licik’
‘Sungguh cara yag menjijikan’
Aku
mendengarnya. Aku mendengar apa yang mereka semua katakan padaku. Hikss.. tidak
bisakah mereka percaya padaku kalau selama ini aku memang berjuang dengan
kemampuanku sendiri? Ini pertama kalinya aku mencontek dan kalian dengan
teganya berpendapat seperti itu? Kenapa kalian tidak bisa memandangku? Kenapa kalian
hanya bisa menganggap ku sebagai bayangan dari Tika? Aku juga mampu! Aku mampu
menjadi yang terbaik! Namun sepertinya percuma. Apapun yang kulakukan aku
memang sepertinya tidak bisa mengalahkan Tika. Aku benci! Aku benci pada
diriku. Tapi aku lebih benci pada Tika! Ini semua salahnya. Ya, ini semua
memang kesalahannya. Kalau bukan karena dirinya yang menyilaukan, aku tak
mungkin berubah menjadi Monster! AKU MEMBENCIMU TIKA!
~oOo~
15 tahun kemudian
Prok
prok prok prok…….
Disinilah
aku sekarang. Berdiri diatas sebuah panggung megah dengan begitu banyak sorotan
lampu yang menyorot kearahku. Hanya kearahku. Aku membungkukan badanku dengan
sepenuh hati. Aku berhasil! Aku berhasil menyelesaikan konser tunggalku yang
kesekian kalinya dengan amat baik. Aku sorang pianis dunia sekarang. Aku telah
berhasil menjadi yang terbaik. Terbaik, dalam arti bukan berarti aku bisa
mengalahkan temanku Tika. Terbaik yang kurasakan adalah aku berhasil menjadi
yang terbaik dimata orang-orang yang menyayangiku. Aku sadar apa yang kulakukan
sebelum ini adalah salah. Aku dibutakan oleh ambisiku sendiri. Aku sadar, ternyata
selama ini aku berusaha untuk menjadi orang lain. Aku menutup mataku terhadap
bakatku sendiri di dunia seni hanya untuk bisa menjadi orang lain.
Aku
bahagia atas hidupku sekarang. Dan aku tak pernah menyesal terhadap masa
laluku, dan lagi akupun tak pernah menyesal pernah membenci Tika. Kalau boleh
jujur, sampai sekarang pun aku masih membencinya. Kenapa? Tentu saja karena
dengan membencinya saat itu aku bisa menjadi seperti sekarang. Rasa dendam dan
benci itu tetap ada di hatiku sebagai kenangan. Kalian bertanya bagaimana
dengan kehidupan Tika sekarang? Well, sekarang dia jauh lebih hebat. Dia tetap
mampu menjadi lebih baik dari diriku. Sekarang dia jauh lebih popular. Dia telah
menjadi model kelas dunia. Dia juga menjadi duta pendidikan, tentu saja karena
otaknya yang cerdas.
Tapi…
Ada
satu hal yang tidak dia miliki. Yaitu… cerita yang patut untuk di tulis, di
bukukan, dan di kenang. Dan aku mantan bayangan dirinya punya sebuah cerita dan
kisah yang patut ditulis, dan telah dibukukan, dan aku yakin akan dikenang bahkan
sekarang telah aku ceritakan pada kalian.
END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar